
Fakta Kuil Horyuji di Jepang, Bangunan Kayu Tertua di Dunia!
Fakta Kuil Horyuji di Jepang, Bangunan Kayu Tertua di Dunia! Berada di prefektur Nara, kota Nara adalah salah satu destinasi terbaik untuk dieksplorasi ketika kamu mengunjungi Jepang. Bukan saja karena pernah menjabat sebagai ibukota Jepang pada tahun 710-794 Masehi, tapi juga karena Nara menawarkan banyak sekali bangunan kuil menarik dan bersejarah.
Kuil Horyuji salah satu di antaranya. Berikut beberapa fakta menarik Kuil Horyuji yang didaulat sebagai bangunan kayu tertua di dunia. Simak disimak..
1. Kuil Horyuji dibangun pada tahun 607 Masehi
Bertepatan saat agama Budha mulai diperkenalkan di negara Jepang, Pangeran Shotoku memutuskan mendirikan Kuil Horyuji pada tahun 607 Masehi. Shotoku sendiri merupakan seorang negarawan yang dianggap sebagai tokoh penting penyebaran agama Budha di Jepang.
Telah berusia lebih dari 14 abad, Kuil Horyuji tersohor sebagai salah satu kuil tertua di seantero Jepang. Kuil ini juga memiliki struktur bangunan kayu tertua di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Sehingga gak heran kalau Kuil Horyuji akhirnya menjadi situs warisan dunia terpenting di negeri tersebut.
2. Kuil Horyuji terdiri dari tiga bagian utama
Terletak di area yang sangat luas, kompleks Kuil Horyuji terbagi menjadi tiga bagian utama yang bisa ditelusuri, yaitu Western Precinct, Gallery of Temple Treasures, dan Eastern Precinct.
Setiap bagian kuil menyimpan beberapa bangunan kayu dengan fungsinya masing-masing. Kalau kamu memiliki cukup waktu di Horyuji, maka kamu sebaiknya menjejalah setiap sudut dari kompleks tersebut.
3. Bangunan kayu tertua di dunia dapat kamu jumpai di Western Precinct
Tapi, jika kamu hanya punya waktu sedikit untuk mengelilingi Horyuji, maka jadikan Western Precinct sebagai bagian kuil yang kamu jelajahi pertama kali. Hal ini karena di area barat kuil itulah letak bangunan kayu tertua di dunia berada.
Ada tiga buah bangunan yang bisa kamu saksikan, yaitu Chumon (The Central Gate), Kondo (The Main Hall), dan Goju No To (Five-Story Pagoda). Meski usianya sudah lebih dari seribu tahun, tidak ada kesan usang atau rapuh sama sekali di bangunan-bangunan kayu tersebut.
4. Bangunan di Gallery of Temple Treasures dan Eastern Precinct
Pindah ke kawasan kuil berikutnya adalah Gallery of Temple Treasures. Tempatnya ada di sisi timur Western Precinct. Di dalam galeri ini, kamu bisa menemukan berbagai koleksi patung Budha, lukisan, dan berbagai karya seni lain. Seperti halnya di dalam Kondo dan Goju No To, di galeri ini kamu juga tidak diizinkan mengambil gambar.
Sedangkan di kawasan kuil terakhir, yaitu Eastern Precinct yang terletak di sisi paling timur Kuil Horyuji, kamu dapat melihat bangunan segi delapan bernama Yumedono (Hall of Visions).
Pembangunan Yumedono didedikasikan untuk Pangeran Shotoku. Di dalamnya terdapat patung Kuse Kannon, yaitu sebuah patung yang dibangun mirip dengan Shotoku dan dianggap sebagai mahakarya seni Budha abad ketujuh.
5. Kuil Horyuji cenderung sepi pengunjung
Tidak seperti Todaiji di Nara, Fushimi Inari Taisha di Kyoto, atau Sensoji di Tokyo, kuil Horyuji cenderung lebih sepi pengunjungnya. Mungkin namanya memang kurang familier di kalangan wisatawan asing, khususnya wisatawan dari Indonesia.
Tapi, jangan khawatir, guys. Buat kamu pencinta wisata sejarah, Horyuji adalah destinasi yang sempurna untuk menambah wawasan kamu tentang histori peradaban di Jepang. Kalau lokasinya sepi, kamu bakal bisa puas ambil gambar bangunan kuil dari sudut mana pun tanpa terdistraksi oleh pengunjung yang ramai.